Sahabat Penulis Indonesia

Resensi Buku: “Komunikasi Politik pada Era Digital” karya Roni Tabroni

Buku Komunikasi Politik pada Era Digital karya Roni Tabroni, yang diterbitkan oleh Penerbit Simbiosa, memberikan wawasan mendalam tentang perubahan dinamika komunikasi politik di tengah revolusi digital yang kian pesat. Buku ini tidak hanya sekadar membahas teori komunikasi politik, tetapi juga mengupas bagaimana teknologi informasi dan media sosial telah mengubah cara politisi berinteraksi dengan publik, serta dampaknya terhadap kebijakan publik dan opini masyarakat.

 

Pendahuluan: Menelusuri Perubahan di Era Digital

Dalam bab pendahuluannya, Tabroni membuka pembahasan dengan menjelaskan transisi besar yang terjadi dalam lanskap komunikasi politik, dari model komunikasi tradisional yang lebih terpusat pada media massa ke model komunikasi digital yang lebih terbuka dan terdistribusi. Dia menjelaskan bagaimana teknologi digital, terutama media sosial, telah memungkinkan politisi untuk lebih langsung berhubungan dengan pemilih, dan pada saat yang sama, memberi ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka lebih bebas dan luas.

 

Isi Buku: Transformasi dan Tantangan

Buku ini terbagi dalam beberapa bab yang mengulas berbagai aspek penting dari komunikasi politik di era digital. Tabroni membahas berbagai fenomena yang muncul, seperti munculnya political influencers, strategi kampanye berbasis data, dan penggunaan media sosial dalam membangun citra politik.

Salah satu bab yang menarik adalah tentang micro-targeting dalam kampanye politik digital. Tabroni menjelaskan bagaimana politisi kini bisa menargetkan pesan mereka secara lebih spesifik kepada kelompok demografis yang sangat tersegmentasi, berkat analisis data besar. Proses ini memberikan keuntungan besar bagi kandidat yang memiliki akses ke data pemilih, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan etika dalam politik digital.

Tabroni juga menggali konsep echo chambers dan filter bubbles, yang merujuk pada bagaimana algoritma media sosial dapat memperkuat pandangan tertentu dan memisahkan pemilih berdasarkan preferensi politik mereka. Buku ini mengingatkan kita bahwa meskipun teknologi digital memberikan kebebasan berbicara, ia juga berisiko menciptakan polarisasi yang lebih dalam dalam masyarakat.

 

Peran Media Sosial dalam Komunikasi Politik

Buku ini memberi porsi yang cukup besar untuk menganalisis peran media sosial dalam komunikasi politik modern. Tabroni mengamati bahwa platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram tidak hanya digunakan untuk menyebarkan pesan politik, tetapi juga untuk memanipulasi opini publik dan mempercepat viralitas isu politik tertentu. Penulis menyajikan contoh-contoh nyata kampanye yang memanfaatkan kekuatan media sosial, dari pemilu di Amerika Serikat hingga pemilu di Indonesia.

Tabroni juga menyoroti fenomena hashtag politics yang mengubah cara orang berpartisipasi dalam politik. Aktivisme digital seperti kampanye #MeToo atau #BlackLivesMatter menunjukkan bagaimana isu-isu sosial dan politik dapat dengan cepat tersebar di seluruh dunia, namun seringkali hanya berbentuk seruan seremonial tanpa solusi konkret. Hal ini menciptakan tantangan bagi politisi dan pembuat kebijakan yang harus memanfaatkan potensi media sosial sekaligus menghadapi risiko manipulasi informasi dan berita palsu.

 

Kelebihan Buku

Salah satu kelebihan utama dari buku ini adalah pendekatannya yang sangat relevan dan kontemporer. Tabroni berhasil menjelaskan konsep-konsep komunikasi politik dengan cara yang mudah dipahami, meskipun topik yang dibahas seringkali kompleks. Penulis tidak hanya memberikan teori-teori yang berkaitan dengan komunikasi politik, tetapi juga menyarankan bagaimana para politisi dan praktisi komunikasi dapat beradaptasi dengan tren digital yang terus berkembang.

Buku ini juga dilengkapi dengan analisis kasus yang kuat, menjadikannya sangat berguna bagi pembaca yang tertarik pada komunikasi politik atau mahasiswa yang mempelajari komunikasi massa dan politik. Poin-poin yang diangkat Tabroni sangat aplikatif, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh dengan disinformasi dan polarisasi.

 

Kekurangan Buku

Meski sangat informatif, buku ini bisa dibilang agak teknis di beberapa bagian, terutama pada bagian yang membahas tentang analisis data dan algoritma media sosial. Pembaca yang tidak memiliki latar belakang di bidang komunikasi atau teknologi mungkin merasa kesulitan untuk mengikuti penjelasan-penjelasan yang agak mendalam. Selain itu, ada beberapa bagian yang bisa lebih diperluas dengan memberikan contoh lebih banyak dari berbagai belahan dunia, sehingga pembaca dapat melihat gambaran yang lebih komprehensif tentang komunikasi politik digital secara global.

Secara keseluruhan, Komunikasi Politik pada Era Digital karya Roni Tabroni adalah buku yang sangat penting bagi mereka yang ingin memahami bagaimana dunia politik bertransformasi di tengah teknologi digital. Buku ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai tantangan dan peluang komunikasi politik di era digital, serta memaparkan cara-cara yang digunakan politisi untuk beradaptasi dengan media sosial dan teknologi baru.

Bagi para praktisi politik, akademisi, atau siapa pun yang tertarik pada dunia komunikasi politik, buku ini akan menjadi sumber referensi yang berharga. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Tabroni berhasil menyajikan sebuah karya yang relevan dan bermanfaat untuk memahami peran komunikasi dalam membentuk politik modern. (ath)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *